labschoolsmakornitaipb@gmail.com 0857-5751-9157 (Official)

RYUUGAKU 2019

Home > Berita > RYUUGAKU 2019

   Ryuugaku adalah salah satu program yang dimiliki SMA KORNITA IPB yaitu pertukaran pelajar dengan sisterschool SMA SAKADO atau UTSS (University of Tsukuba Senior Highschool at Sakado). Program ini pertama kali dilakukan pada tahun 2012 dan sudah berjalan selama 8 tahun sampai sekarang. Siswa-siswi yang mengikuti pertukaran pelajar dari SMA SAKADO bersekolah di SMA KORNITA IPB selama 1 tahun, sedangkan siswa-siswi dari SMA KORNITA IPB yang mengikuti pertukaran pelajar ke SMA SAKADO bersekolah selama 1 bulan. Tahun 2019 ini siswa-siswi yang mengikuti pertukaran pelajar dari SMA SAKADO adalah Ayano dan Tatsuru, sedangkan dari SMA KORNITA IPB adalah saya (Khayla), Abyan, dan Anindya.

Foto murid SMA Kornita yang mengikuti program Ryuugaku. Dari kanan yaitu Khayla, Abyan dan Anindya

      Selama berada di Jepang kami tinggal dirumah homestay dimana anak tersebut bersekolah di SMA SAKADO, saat pergi dan pulang sekolah kami selalu bersama dengan teman homestay. Setiap siswa ditempatkan di homestay yang berbeda dan daerah yang berbeda. Seperti khayla berada di homestay daerah Kawagoe, Anindya di daerah Sayama-shi, dan Abyan di daerah Shinrin-Koen. Kami berangkat ke sekolah dengan transportasi kereta, tetapi untuk menuju ke stasiun kami menggunakan sepeda. Jarak yang di tempuh khayla menggunakan sepeda kurang lebih 15 menit untuk sampai ke Stasiun Kawagoe, sedangkan Anin kurang lebih 20 menit untuk sampai ke Stasiun Sayama-shi. Abyan sendiri berjalan kaki dari rumah homestay ke Stasiun Shinrin-koen sekitar 15 menit. Untuk menuju sekolah kurang lebih melewati 5 stasiun untuk sampai ke Stasiun Wakaba memakan waktu kurang lebih 30 menit, tetapi Anindya harus mengganti kereta dari stasiun Kawagoe-shi ke Stasiun Kawagoe dan melanjutkan sampai Stasiun Wakaba. Dari Stasiun Wakaba menuju SMA SAKADO kami berjalan kaki sekitar 10 menit.

   Waktu masuk sekolah di SMA SAKADO adalah pukul 08.40 sampai pukul 16.00, tetapi khusus untuk kelas 10  masuk lebih awal yaitu pukul 08.25 dan dimulai dari hari Senin-Jumat kecuali untuk kelas D masuk sampai hari Sabtu karena termasuk International Class dan memiliki pelajaran tambahan sedangkan pada kelas lain tidak ada. Di SMA SAKADO setiap angkatan mempunyai 4 kelas dan dinamai oleh abjad yaitu A,B,C, dan D. di SMA SAKADO terdapat 4 jurusan yaitu walfhare, agriculture, IT, dan International Class. Penjurusan dimulai dari kelas 11 tidak seperti di SMA KORNITA IPB yang dimulai dari kelas 10. Untuk kelas 10 di SMA SAKADO mempelajari pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Fisika, Biologi, Global life, Penjasorkes, dsb. Kami semua saat melakukan kegiatan ryuugaku ditempatkan di kelas 10. Abyan di kelas 1-A, Khayla di kelas 1-B, dan Anindya di kelas 1-D. Jam pelajaran dilaksanakan 1x40 menit dan ada istirahat 10 menit setiap pergantian jam pelajaran. Disini tidak ada kantin, hanya ada penjual roti saat istirahat makan siang dan beberapa vending machine. Sebagian besar murid SMA SAKADO membawa bekal dari rumah. Di SMA ini setiap pagi dan sebelum pulang sekolah ada homeroom yaitu seperti pembinaan oleh wali kelas dan sebelum pulang sekolah juga ada kegiatan bersih-bersih sekolah yang dilakukan oleh semua murid SMA SAKADO. Disini juga sepatu untuk diluar ruangan dan didalam ruangan dipisah. Untuk sepatu luar ruangan murid SMA Sakado dibebaskan, tetapi untuk sepatu didalam ruangan setiap angkatan disamakan dan diberi warna yang berbeda sebagai identitas. Waktu kami di sana angkatan kelas 10 memiliki sepatu berwarna biru, angkatan kelas 11 memiliki sepatu warna pink, dan angkatan kelas 12 memiliki sepatu warna hijau.

   Beberapa kegiatan yang kami ikuti saat disana yaitu mochi party di SMA Sakado, pemilihan ketua osis, culture exchange, ESD Symposium, dan kunjungan ke UNIVERSITAS TSUKUBA yang terletak di Ibaraki bersama semua kelas 10 dan murid-murid ESD Symposium. Kami mengunjungi UNIVERSITAS TSUKUBA dua kali, yang pertama bersama semua kelas 10 dan yang kedua bersama murid-murid ESD Symposium dari berbagai negara yaitu dari Filipina, Thailand, Indonesia, dan Australia.

Mochi yang kami dapat saat mochi party di SMA Sakado

   Saat mochi party berlangsung kami dapat mencoba untuk membuat mochinya dengan menggunakan palu kayu yang biasa digunakan untuk membuat mochi di Jepang. Mochi ini dibuat langsung oleh murid SMA SAKADO dan dibantu oleh beberapa guru.

Foto bersama putri Ibu Irma yang berkuliah di Universitas Tsukuba dan bersama dua perwakilan murid WWL dari SMA Kornita untuk presentasi di ESD Symposium

   Saat mengunjungi Universitas Tsukuba bersama murid-murid ESD Symposium, kami bertemu dengan alumni SMA KORNITA yang sedang kuliah disana dan teman-temannya. Kami diajak keliling kampus sebentar, lalu mendengarkan presentasi dari salah satu dosen yang ada disana, dan diakhiri dengan makan siang bersama.

   Kami bertiga seharusnya berangkat ke Jepang tanggal 11 Oktober 2019 dan pulang tanggal 9 November 2019, tetapi pada saat itu tanggal keberangkatan kami bertepatan dengan adanya angin taifun hagibis yaitu taifun terbesar di dunia dan keberangkatan kami jadi diundur menjadi tanggal 13 Oktober 2019 dan pulang tetap tanggal 9 November 2019. Selama 1 bulan kurang ini mengikuti kegiatan Ryuugaku, banyak pelajaran dan pengalaman yang kami dapat dan tidak akan pernah kami lupakan.